Mekanisme Penggunaan Disimpektan Yang Tepat

Perasaan cemas, was-was, khawatir serta takut saat ini sedang melanda seluruh rakyat Indonesia dan sebagian besar warga dunia. Penyebaran virus korona belum ada tanda-tanda akan mereda, walaupun di Negara asal virus Wuhan sudah tidak terdapat perkembangan kasus baru.

Berbagai kebijakan dan tindakan telah dibuat dan dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk menangani hal ini baik terkait langsung dengan pencegahan dan pengobatan maupun hal-hal lain terkait sektor ekonomi dan sosial. Salah satunya adalah dengan penerapan system social distancing dalam rangka memutuskan mata rantai transmisi dari virus ini secara makro, mengingat karakteristik penyebarannya. Secara simultan kebijakan ini juga ditindaklanjuti dengan berbagai macam proses pencegahan, diawali dari yang bersifat personal berupa himbauan untuk meningkatkan imunitas tubuh, penggunaan masker, menghindari kontak fisik antar manusia, misalnya bersalaman ,  mencuci tangan, penggunaan sanitizer & disinfektan.

Rangkaian proses ini dilakukan secara simultan, khususnya proses disinfeksi dalam bangunan gedung sebagai suatu komunitas komunal dengan berbagai tujuan penggunaannya, sesuai dengan fungsi bangunan yang ada tersebut. Terkait penggunaan disinfektan untuk proses disinfeksi, maka ada beberapa tips yang dapat digunakan, menurut Frumentius da Gomez, Direktur GMT Institute, dihimpun dari berbagi sumber dan referensi

Disinfektan merupakan proses dekontaminasi yang menghilangkan atau membunuh segala hal terkait mikroorganisme (baik virus & bakteri) pada obyek permukaan benda mati. Kegiatannya dinamakan disinfeksi, dalam pelaksanaanya dapat menggunakan beberapa metode dusting  & mopping, spraying serta misting.

Mekanisme pelaksanaanya ujar Frumen, dapat mengikuti beberapa petunjuk sebagai berikut :

  • Sebelum penggunaan harus memperhatikan petunjuk dan keterangan pada label produk, khususnya berapa lama disinfektan harus didiamkan dipermukaan agar efektif membunuh virus dan bakteri
  • Gunakan tissue disinfektan untuk membersihkan permukaan permukaan dengan cepat. Hal ini dilakukan terhadap barang-barang yang disentuh beberapa kali dalam sehari, misalnya gagang pintu, wastafel, gagang cabinet, remote AC atau control. Biarkan mengering guna memberikan waktu untuk membunuh virus yang bertahan setelah dibersihkan
  • Bersihkan permukaan dengan semprotan desinfektan seperti Lysol untuk area sofa, dinding, karpet dan sebagainya.Menyemprot dengan gerakan menyapu untuk menutupi seluruh permukaan
  • Gunakan campuran pemutih untuk membersihkan lantai dengan rasio satu cangkir pemutih dicampur dengan lima gallon air untuk mengepel lantai. Khusus untuk lantai berpori gunakan disinfektan yang berbeda misalnya untuk lantai kayu
  • Gunakan hydrogen peroksida untuk (3 %) untuk membersihkan wastafel, meja dan toilet. Biarkan meresap sekitar 10-15 menit, setelah itu baru gosok dan kemudian bilas dengan air
  • Khusus untuk kendaraan operasional dianjurkan untuk membersihkan bagian bagian seperti pegangan, kontak pintu mobil, roda kemudi, shifter, kursi, semua tombol dan knop di dashboard dengan tissue disinfektan. Gunakan kain microfiber pada layar sentuh untuk menghapus sisa virus yang tertinggal
  • Coronavirus sensitive terhadap panas sehingga efektif dinonaktifkan oleh pelarut likuid seperti alcohol 70 % yang juga aman untuk kulit
  • Beberapa disinfektan yang bias digunakan adalah yang mengandung chlorofoam, bleach 1-3 % karena efektif membersihkan permukaan benda seperti meja, kursi, lantai dan tembok. Untuk peralatan makan, sayuran, buah dapat digunakan larutan 5 % potassium permangat

PENGGUNAAN MASKER YANG TEPAT

man wearing face mask environmental industrial smog dust toxic air pollution and virus protection concept male cartoon character portrait flat vector illustration

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah menetapkan COVID-19 sebagai pandemi karena beberapa sebab antara lain virus dapat menyebabkan penyakit atau kematian, penularan virus dari orang ke orang terus berlanjut tak terkontrol, serta telah menyebar ke hampir seluruh dunia.

Indonesia sebagai bagian dari negara di dunia juga mengalami dan terkena dampak dari penyebaran COVID-19 dengan eskalasi yang luar biasa. Penyebarannya begitu masif dan cepat sehingga Pemerintah Pusat maupun Daerah segera mengambil langkah-langkah penanganan secara komprehensif. Salah satunya adalah anjuran penggunaan masker untuk pencegahan penularan virus Corona tersebut dalam kehidupan sehari-hari terutama dalam bekerja karena intensitas pertemuan antar pekerja sehingga beresiko terjadi penularan.

Seperti dipahami, virus ini terdapat pada percikan air liur orang yang sakit ketika bersin, batuk atau bahkan pada saat berbicara. Penularan terjadi ketika percikan terkena dan atau terhisap orang lain yang ada disekitar. Untuk itu perlunya penggunaan masker sebagai pelindung sebagai bentuk pencegahan

Bagaimana cara penggunaan masker yang benar dan sesuai untuk bisa melindungi diri dari terjangkitnya virus corona sekaligus tidak juga menyebarkan, Elizabeth Mulyanto, selaku Operation Manager GMT Institute, berkesempatan berbagi tips agar penggunaan masker dapat efektif.

Sebagai langkah awal, kenali dulu bagian-bagian masker dan pilihlah masker yang tepat. Masker terdiri dari beberapa bagian antara lain bagian yang menyerap air (berwarna putih), dan yang anti air atau water proof, biasanya berwarna biru atau hijau toska, batang masker dan lekukan strip logam. Ada dua jenis masker yang dapat dipertimbangkan :

  1. Masker bedah (surgical mask)

Merupakan jenis masker sekali pakai yang mudah dijumpai dan sering digunakan tenaga medis saat bertugas. Dapat dijadikan pilihan dan digunakan untuk mencegah penyebaran karena memiliki lapisan yang mampu menghalau percikan air liur (droplet). Efektif digunakan oleh orang sakit karena terdiri dari lapisan luar yang anti air, lapisan tengah yang berfungsi sebagai filter kuman, serta lapisan dalam yang berguna menyerap cairan yang keluar dari mulut maupun hidung. Harganya murah, dapat  digunakan juga bagi orang yang sehat guna mencegah penularan. Kekurangannya agak sedikit longgar ketika digunakan sehingga memungkinkan partikel kecil atau udara dapat masuk melalui bagian (sisi) tepi masker

  • Masker N95

Memiliki banyak keunggulan dan lebih efektif digunakan sebagai pencegahan virus karena tidak hanya mampu menghalau percikan air liur, tetapi juga partikel kecil di udara yang mungkin mengandung virus. Tidak disarankan buat penggunaan pada anak-anak karena ukurannya terlalu besar sehingga tidak dapat memberikan perlindungan yang maksimal dan sebaiknya tidak untuk penggunaan sehari-hari karena desainnya membuat sulit bernapas, gerah dan tidak bebas memakainya dalam jangka waktu yang agak lama selain harganya cenderung mahal

Menurut Eliz selain harus mengenal karakter masker yang ada, perlu juga diperhatikan beberapa pedoman penggunaan masker yang benar sebagai berikut :

  • Pastikan pengguna telah mencuci tangan dengan benar
  • Jika menggunakan masker bedah, pastikan sisi luar adalah yang berwarna hijau atau lainnya dan sisi dalam berwarna putih
  • Pasang tali masker dengan baik. Jika tali masker perlu diikat, maka ikat bagian atas terlebih dahulu, kemudian bagian bawahnya
  • Pastikan masker menutupi hidung, mulut dan dagu dengan sempurna, serta bagian yang ada logamnya berada di batang hidung
  • Lekukkan strip logam mengikuti lekukan hidung hingga sudah tidak menyisakan lubang atau celah
  • Hindari menyentuh bagian tengah masker saat menggunakan dan melepas masker. Dilepas dari arah tali kemudian diangkat dari permukaan muka
  • Buang masker ke tempat sampah dan cuci tangan sampai bersih setelah menggunakan masker

Dengan mengenal karakter dan tatacara penggunaannya maka diharapkan dapat menjadi pertimbangan kita dalam memilih dan menggunakan masker sesuai kebutuhan dan kondisi tubuh yang ada.

GMT Institute berkomitmen secara konsisten memberikan panduan dan pedoman lain yang terkait dengan pencegahan virus COVID 19, informasi lebih lanjut dapat diakses di www.gmtinstitute.com